Rabu, 29 Februari 2012

Resensi


CEWEK!!!
Judul buku : Cewek!!!
Penulis : Esti Kinasih
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun : 2005
Tebal : 432 Halaman
Novel karya Esti Kinasih ini menceritakan menunjukkan bahwa wanita itu bisa lebih baik dari laki-laki dan mempunyai keberanian untuk melakukan sesuatu yang berbahaya. Novel ini diceritakan dengan bahasa yang mudah dimengerti untuk kalangan remaja.
Mempunyai kekasih seorang pecinta alam yang setiap malam minggu lebih memilih naik gunung dari pada menemani kekasihnya, membuat Langen kesal. Sejuta alasan dan larangan yang dibuat oleh Rei setiap malam minggu.
“Tempat yang aman bagi seorang perempuan adalah di dekat orangtua dan keluarganya. Digunung itu tempat yang berbahaya dan banyak binatang buas” itulah yang selalu diucapkan Rei setiap kali ia tidak bisa datang di malam minggu. Dan berbagai macam alasan Rei agar Langen tidak dapat ikut bersamanya. Langen kesal dan jiwa pemberontaknya keluar.
Ditambah lagi begitu ia mengetahui dari Fani sahabatnya sewaktu SMA, bahwa Josephine dan Marsya, dua cewek kampus yang terkenal mempunyai body aduhai, ikut serta dalam pendakian cowo-cowo mereka, Rei dan Bima. Semakin terbakarlah marahnya, akhirnya ia ingin membuat perhitungan kepada dengan mengajak Fani.
Mau tak mau, genderang perang atas ketidakadilan ini dikumandangkan oleh Langen dan Fani. Dengan melibatkan Febi yang notabene masih keturunan ningrat tulen, yang masih memegang prinsip teguh perempuan hanya boleh mendengar dan percaya dengan apa yang dikatakan lelaki, yang juga memiliki kekasih pencinta alam juga bernama, Rangga, sahabat kekasih Langen dan Fani.
Usaha Langen tidak sia-sia membujuk Febi untuk dapat masuk ke dalam “perang gender” yang dibangun Langen dan Fani. Dengan sedikit bantuan otak tak waras Salha dan sungguh membuat rahasia Rangga terbongkar bahwa selama ini , ia menduakan Febi! Usaha berhasil dan Febi ikut dalam pertarungan menantang para kekasih mereka yang memang pendaki itu untuk Kebut Gunung. Siapa cepat sampai ke puncak!
Kisah seru dan menegangkan diceritakan oleh Esti Kinasih selama ketiga gadis yang belum pernah sama sekali naik gunung, dituntun dan dilindungi sekali oleh Iwan dan keempat teman-temannya saat menuruni tebing gunung. Mereka menempuh jalur yang tidak biasa dilewati oleh para pendaki gunung untuk sampai ke puncak. Dan dengan susah payah serta air mata mereka sampai dipuncak gunung.
Di dalam kisah duel ini, Esti Kinasih dapat membuat pembacanya tertawa terpingkal-pingkal. Bagaimana seorang Febi yang tampak seharian sebagai gadis ningrat, diperlakukan dengan sangat hormat ketika mendaki gunung sampai akhirnya dia dapat merasakan kebebasan yang tak ia dapatkan di rumahnya. Belum lagi ketika Fani memberikan julukan kepada Bima, adalah seorang genderuwo karena perawakannya yang tinggi besar dan penuh dengan bulu , codet dipipi dan berambut panjang.
Suasana permusuhan diantara mereka semakin memanas sejak tantangan Kebut Gunung. Para cowo itu belum juga mendapatkan informasi siapa saja orang-orang yang telah membantu Langen , Fani dan Febi hingga dapat berhasil sampai ke puncak. Belum lagi cara mereka tidak sangat umum dan Bima menyadari itu walaupun ia curiga dengan Iwan Cs yang ia temui sewaktu dipuncak, namun ia belum berani memastikan.
Novel ini bisa dibaca untuk kalangan remaja. Karena bahasanya yang mudah dimengerti, jelas dan ceritanya runtut. Novel ini juga mempunyai beberapa kekonyolan yang bisa membuat pembaca tertawa.



0 komentar:

Posting Komentar